Friday, April 4, 2014

Eragon

Siapa yang pernah membaca Eragon?
Atau menonton filmnya?

Eragon ditulis oleh Christopher Paolini (17 November 1983 ) pada saat ia berusia 15 tahun setelah lulus dari SMU. Eragon diterbitkan oleh Paolini International LLC, perusahaan milik oragtuanya pada tahun 2002.

Pada musim panas tahun itu juga, anak angkat dari penulis Carl Hiaasen menemukan buku Eragon di toko buku dan menyukainya, jadi dia membawa buku itu ke penerbitnya, Alfred.A.Knopf. Knopf akhirnya menawarkan untuk menerbitkan kembali buku Eragon dan buku-buku lainnya.







Eragon 
Berlatar belakang sebuah negeri fantasi, Alagaesia, menceritakan tentang seorang anak petani miskin berusia 15 tahun yang menemukan sebuah batu biru di pegunungan Spine. Batu yang ternyata telur naga itu menetas, dan Eragon menamainya Saphira, dan dengan itu dia menjadi Penunggang Naga.

 Namun negeri Alagaesia sedang dikuasai oleh raja jahat Galbatorix, yang telah menumpas kaum Penunggang di masa lalu dan juga menyebabkan ras naga hampir punah karena Galbatorix menghancurkan semua telur naga kecuali 3, satu biru, satu merah, satu hijau. Satu-satunya kelompok yang berjuang melakukan pemberontakkan terhadap Galbatorix yaitu Varden.

 Eragon berusaha menyembunyikan Saphira dari keluarganya. Namun Galbatorix mengirim 2 makhluk bernama Ra'zac. Eragon berhasil lolos namun Ra'zac berhasil membunuh pamannya, Garrow.

 Saat Eragon sedang merencanakan melarikan diri dari desanya Carvahall, Brom si pendongeng desa menemukannya dan menawarkan ikut bersama Eragon.

 Saat mereka tiba di kota Teirm, Eragon mengunjugi toko tanaman dan bertemu kucing jadi-jadian (werecat) dan seorang penyihir bernama Angela. Angela meramal nasibnya dengan bantuan dari buku-buku jari naga Angela mengatakan bahwa Eragon akan jatuh cinta denga seorang bangsawan, yang cantik tanpa tandingan. Lalu akan banyak peperangan yang dilakukan demi Eragon. Dan Eragon akan meninggalkan Alagaesia dan tidak pernah kembali. Ketika Eragon akan meninggalkan toko, kucing jadi-jadian Solembun mengatakan kepadanya "Jika kau membutuhkan senjata, cariah dibawah akar pohon Menoa, dan jika semua terasa tidak ada harapan dan kekuatanmu terasa kurang, carilah karang Kuthian dan katakan namamu di Ruang Jiwa-Jiwa".

Pada saat Eragon dan Brom melanjutkan perjalannya, Ra'zac menyergap mereka. Eragon diselamatkan oleh pria bernama Mutagh namun Brom terbunuh.

Murtagh dan Eragon tiba di Gil'ead. Saat Eragon tertangkap dan dipenjara disana, dia bertemu seorang Shade bernama Durza, dan elf perempuan bernama Arya, yang akhir-akhir ini muncul dalam mimpinya.

Murtagh, Eragon, Saphira, dan Arya, bersama-sama melanjutkan perjalanan ke Varden. Mereka tiba di pegunungan Beor, dan menemukan Varden yang berada di ibukota kurcaci Farthen Dur. Eragon terkejut saat mengetahui Murtagh adalah anak dari Morzan, seorang Penunggan yang pertama kali mengkhianati kaumnya untuk bergabung dengan Galbatorix.

Setelah beberapa hari Eragon berada di Fathen Dur, pasukan Galbatorix dan Durza menyerang. Pada pertempuran itu Varden berhasil menang namun pemimpin Varden, Ajihad dan Murtagh diserang oleh sekelompok Urgal yang selamat dari pertempuran. Dalam pertempuran itu Ajihad tewas dan Murtagh menghilang.

Sesaat seudah pertempuran, Eragon dihubungi oleh seseorang yang menyebut dirinya Togira Ikonoka atau Si Cacat yang Utuh, dan memberitahunya agar pergi ke Du Weldenvarden, negeri para elf.

(Bersambung ke buku kedua, Eldest)
Jika ingin melihat ringkasan Eldest, laman ini harus mendapat min 5 komentar, terimakasih.


No comments:

Post a Comment