Sunday, November 2, 2014

Puisi : Bunga Fantasi

Bunga Fantasi

Di realita yang membosankan
Kan ku cari tempat untuk lari darinya
Di dalam dunia kecilku sendiri
Semua yang dapat terjadi

Apakah kulihat bunga khayalan?
Berkembang muram dalam keanggunannya
Semerbak perasaan palsu
Dalam hatiku, aku bahagia

Akan 'ku khianati realita
Kuciptakan dunia impianku sendiri
Walaupun ada yang tersakiti, ku tak peduli
Ku tak peduli, asalkan diriku bahagia

Dunia untuk lari dari kenyataan
Beristirahat sejenak dari dunia
Tidak peduli tentang segalanya
Aku menginginkannya, membutuhkannya

Khayalanku, tertusuk duri penderitaan
Menggores huruf di kertas, kuutarakan
Corat-coret tanpa arti, kugambarkan
Bunga fantasi dalam pikiran

Yang ku inginkan, sebuah dunia
Perasaan palsu di dalamnya
Kan kuukir semua keinginanku
Bunga berduri tumbuh di dalamnya

Di realita yang kejam
Ku ingin tempat untuk lari darinya
Mengapa harus begini, harus begitu?
Aturan-aturan tak kasat mata memenuhi

Bunga berduri itu mekar dalam kesedihan
Semakin ku berusaha menyentuhnya,
Semakin kubenci realita
Bunga berduri itu mekar dalam duka

Egois, itulah kenyataan menyebutku
Namun yang kuinginkan hanyalah bunga itu
Dalam dunia kecilku, bunga fantasi
Aku menginginkannya, membutuhkannya

Semaunya sendiri, itulah realita menyebutku
Hanya menyakiti diriku sendiri, bunga itu
Terlalu indah untuk mekar dalam dunia
Aku menginginkannya, membutuhkannya

Mengapa, realita yang kejam?
Aku hanya menginginkan bunga itu
Yang mekar dalam khayalan, menjadi nyata
Mungkin memang benar aku egois

Bunga berduri itu pun layu dalam kecantikannya
Tetap ku tertusuk durinya, tak kan bisa
Dunia yang kejam merenggut khayalanku
Realita yang membosankan

PUAS??!!, ku menjerit
Tiada yang mendengar, yang peduli
Menangisi khayalanku
Hanya tersisa duri-duri itu

Semua terasa putih hitam, dunia yang membosankan
Apa artinya bunga itu?
Telah layu dalam dunia
Tempat ku lari dari realita

Ku lihat kembali dunia kecilku
Bunga putih mekar dalam kebahagiaan
Bunga murni tanpa duri, dalam duniaku
Hadiah dari realita


No comments:

Post a Comment